Monday, May 7, 2018

Renungan Untuk Direnungi




Sebagian besar orang ditakdirkan berpasang-pasangan di dunia. Sebagian lainnya tidak.

Tapi mengapa begitu banyak orang mengira dirinya pasti memiliki pasangan di dunia yang fana ini? Mereka terlalu sibuk berlomba-lomba memperbaiki diri hanya untuk menarik perhatian lawan jenis yang belum tentu datang. Menunggu jodoh dunia, mereka bilang.

Kalaupun kematian lah yang kita jumpai lebih dulu, maka tanamkanlah dalam benak bahwa jika kita tak memiliki jodoh di dunia, maka kita masih punya jodoh di akhirat. Itu adalah janji Allah. Dan janji Allah itu pasti dan mutlak.

Lantas mengapa kita begitu sibuk berbenah diri menjemput jodoh sementara di ujung sana kematian telah menunggu untuk menjemput kita terlebih dahulu?

Alangkah baiknya jika penantian akan jodoh itu kita imbangi dengan persiapan kematian yang dapat menjemput kita kapan saja tanpa diduga-duga. Karena tidak ada kompromi dengan kematian.

Baiklah. Sungguh tak ada salahnya kita mengharapkan pasangan halal yang akan menemani kita selama di dunia dan memperbaiki diri untuk mendapatkan yang baik. Tetapi, jangan sampai kita terlalu berharap ataupun terlalu sibuk untuk mendapatkan itu sehingga membuat kita was-was dalam hidup. Belum lagi mengingat usia yang terbilang matang. Dan pertanyaan orang-orang yang seakan mendesak untuk menyebar undangan pernikahan lebih cepat. Menikahlah bukan karena desakan itu, menikahlah bukan karena tuntutan orangtua, tapi menikahlah karena kamu telah siap dan sebagai pelengkap ibadah kepada-Nya.

Perbaiki niatmu dengan selalu mengingat kematian. Dengan begitu, hatimu tak lagi gusar menunggu si dia yang tak tau kapan datangnya. Tak perlu dengar kata orang. Cukuplah kau atur kebahagiaanmu sendiri selagi tidak menyakiti/merugikan orang lain.

Sungguh tulisan tentang kematian ini bukanlah suara kekecewaan akibat kegagalan percintaan, ketidakpercaya dirian, ataupun pertanyaan orang tentang pernikahan. Melainkan ini sebagai reminder/pengingat untuk diri sendiri dan bagi siapa saja yang sedang membaca, bahwa hidup tak melulu tentang percintaan dengan lawan jenis.

Masih ada orang yang harus kita bahagiakan sebelum kita menikah. Ayah, ibu, adik, kakak, dan lainnya. Bahagiakanlah mereka sebelum semuanya terlambat. Curahkanlah kasih sayangmu kepada mereka yang dekat denganmu. Selagi mereka masih ada di dunia dan kau mampu untuk itu.

Kutuliskan ini bukan karena aku lebih baik dari kalian. Bukan. Sungguh bukan. Tapi marilah saling mengingatkan. Sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik. Bukankah persaudaraan menjadi begitu indah ketika kita saling mengingatkan dalam kebaikan?

Aku telah melewati beberapa permasalahan hidup yang mungkin tak pernah dialami oleh orang-orang seusiaku. Jadi cukuplah itu menjadi alasan bagiku untuk lebih mendekat kepada Sang Pencipta dan mengingatkan kalian tentang ini. Karena apapun permasalahanmu, Allah akan selalu mempunyai jawaban terindah dan teradil untuk hidupmu. Percayalah itu.

Tiap manusia diciptakan untuk memenuhi misi hidupnya masing-masing. Tidak ada manusia diciptakan sia-sia tanpa misi. Dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang mampu menjalani misi itu dengan susah payah dan akhirnya menggapai penghargaan atas misi yang telah diselesaikan sebelum pada akhirnya ‘Game Over’ dalam kedamaian.

Tulisan ini kutujukan bagi siapa saja mereka yang tengah sendiri dan gusar akan jodohnya di masa depan.

Bertahanlah dalam ketaatan saudaraku.

Perbanyaklah doa. Sesungguhnya berdoa itu seperti mengayuh sepeda. Semakin sering kau mengayuhnya, maka semakin cepat kau sampai ke tujuan. Semakin sering kau memanjatkan doa, maka semakin besar peluang doa kita terkabulkan. Allah tak mungkin membiarkan hamba-Nya yang berdoa dan percaya pada-Nya.

Luangkanlah waktumu di sepertiga malam untuk mengadu kepada-Nya. Ceritakanlah keluh kesahmu. Habiskan air matamu. Mintalah kepada-Nya untuk dikuatkan bahumu agar sanggup menahan beban dan cobaan hidup. Sungguh Allah merindukan hamba-Nya untuk menangis di sepertiga malam. Karena manusia terindah adalah mereka yang menangis di malam hari, dan menebar senyuman di siang hari.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…


-sayanganandafitri-

1 comments:

Anonymous said...

Subhanallah..