MAKALAH
ANNELIDA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Avertebrata
Air
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
PRODI
BUDIDAYA PERAIRAN
2013
BAB II
PEMBAHSAN FILUM ANNELIDA
Pengertian filum
annalida
Annelida berasal dari kata Annulus : cincin dan Oidos: cacing. Artinya cacing yang
beruas-ruas atau bersegmen- segmen seperti cincin.Annelida adalah filum luas
yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan
sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing
tanah,
lintah.
Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air
tawar
dan di laut.Panjang
anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter.Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.Filum
Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.Perkembangan
buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam
ruas badan (segmentasi) yang berbeda.Annelida memiliki coelom yang besar untuk
mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks.Terdapat sekitar 12,000 jenis di
laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.
Ciri-ciri
umum
a. Tubuhnya beruas-ruas seperti cincin
(bersegmen yang disebut metameri).
b. Annelida terdapat di laut, air tawar
dan darat.
c. Susunan syaraf terdiri dari otak,
pada metawaruisma yang sempurna pada semua organ, pembuluh darah, syaraf alat
ekskresi dan gonad terdapat pada tiap-tiap ruas.
d. Kebanyakan bersifat hermaprodit dan
perkembangan secara langsung atau bersifat gonochoritis dan perkembangan
melalui stadium larva
e. Annelida
umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual
annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris).
Struktur tubuh Annelida adalah hewan
triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik
selomata.Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh
darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap
segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh
beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan
ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun
demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat
bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari
sebuah otak yang terhubungan dengan serabut saraf ventral, dengan sebuah
ganglion di setiap segmen.Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap
termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan
nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan
mengekskresikannya keluar tubuh.
Bentuk tubuh Lumbricus panjang silindris, dengan ± 2/3
bagian posteriornya sedikit memipih kea rah dorsoventral.Tubuh bersegmen-segmen
dan jelas ada annuli external bersesuaian dengan jumlah segmen dalam, yaitu ±
150 segmen dalam seluruh tubuh. Warna tubuh : permukaan ataas (farcies
dorsalis) berwarna merah sampai biru kehijauan dan dari luar aorta dorsalis
kelihatan jelas ; permukaan bawah(facies ventralis) lebih pucat, umumnya merah
jambu dan kadang-kadang putih. Mulut terdapat di ujung anterior pada bagian
yang disebut prostomium, yang tidak merupakan sgeme sebenarnya; bagian ventral
mulut dibatasi oleh peristomium yang
merupakan segmen pertama. Anus terletak pada ujuung segmen yang terakhir.Pada
segmen yang ke 32-37 terdapat penebalan kulit ialah clitellum.Pada permukaan
tubuh cacing tanah terdapat beberapa lubang-lubang muara keluar dari beberapa
alat atau organ di dalam tubuh. Lubang-lubang tersebut ialah:
a. Mulut, bebrbentuk bulan sabit
terletak di medio ventral segmen pertama
b. Anus, terletak pada segmen terakhir
c. Lubang muara keluar ductus
spematicus, atau vas deference terletak pada segmen ke 15
d. Lubang muara keluar oviduct,
terletak pada segmen ke 14
e. Lubang muara keluar receptaculum
seminalis berupa 2 pasang pori yang terletak diantarasegmen ke 9 dan ke 10
f. Pori dorsales merupakan lubang muara
coelem, pori ini terletak pada segmen ke 8 atau ke 9 sampai ujung posterior
tubuh.
g. Sepasang nepridhiopor, merupakan
lubang muara keluar dari saluran ekskresi dan terletak pada tiap segmen kecuali
segmen terakhir dan tiga segmen pertama.
Klasifikasi annelida
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah
dan lintah.
Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air
tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga
meter.Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing
berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
1.
Polychaetadalam bahasa
yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku merupakan annelida berambut
banyak. Annelida umumnya hidup di laut,sebagian juga
ditemukan di sungai dan danau (air tawar) dan sebagin lainnya ditemukan di
darat (terrestrial). Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala
(prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang
disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi
parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus Parapodia juga berperan
sebagai alat pernapasan.Setiap parapodium memiliki rambut kaku
yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia, pada cacing yang bergerak aktif (Errantia), tetapi pada cacing yang relatif lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki parapodia.. Ukuran tubuh polychaeta sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm (misalnya Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m (misalnya Namalycastis rhodochorde).
Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia, pada cacing yang bergerak aktif (Errantia), tetapi pada cacing yang relatif lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki parapodia.. Ukuran tubuh polychaeta sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm (misalnya Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m (misalnya Namalycastis rhodochorde).
Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum)seperti pada cacing tanah
(oligochaeta).Polychaeta memiliki kelamin terpisah dan ada yang hermaprodit.
Perkembangbiakannya dilakukan dengan caraseksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam
tubuh.Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut
trakofor.
Sebagian besar, polychaeta hidup secara bebas (free living), tetapi
juga ada yang bersifat parasit pada hewan lain, misalnya Polydora dari famili
Spionidae. Contoh jenis Polychaeta antara laincalm worm, cacing sorong, cacing wawo, cacing
palolo, dan cacing nipah.
2. Oligochaeta.
Namanya berasal dari kata oligo yang artinya sedikit dan chaeta
yang artinya rambut kaku.. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum yang berfungsi
untuk melindungi telur-telur. Reproduksinya dilakukan dengan carahermafrodit
namun tidak pernah terjadi pembuahan sendiri.
Oligochaeta tidak memiliki
parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh :Oligochaeta
yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah
cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster
longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan
kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Oligochaeta contohnya adalah cacing
tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung
dari tubuhnya..Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh
dibantu dengan setae.
Cacing
tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk
pertukaran udara.Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa
bahan organic dari tanaha yang dimakan.Faring berotot menarik makanan ke mulut,
makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela. Sistem
pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan
dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu
lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia
membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah
dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung
(lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit,
memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima
semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel
dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki
klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari
kekeringan.
3.
Hirudineaadalah
kelas
dari anggota hewan tak bertulang belakang
yang termasuk dalam filumAnnelida. Panjang Hirudinea
bervariasi dari 1 – 30 cm.. Anggota jenis cacing
ini tidak mempunyai rambut, parapodia, dan seta. Lintah (Hirudinaria javanica) atau pacet (Haemadippza
zeylania)
itu merupakan contoh dari Hirudinae. Tempat hidup hewan ini ada yang berada di
air tawar, air laut, dan di darat. Anda pasti sudah mengetahui bila lintah
merupakan hewan pengisap darah, pada tubuhnya terdapat alat pengisap di kedua
ujungnya yang digunakan untuk menempel pada tubuh inangnya. Pada saat mengisap,
lintah ini mengeluarkan zat penghilang rasa sakit (zat anstetik) sehingga korban tidak akan menyadari adanya
gigitan dan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah sehingga darah korban tidak akan membeku. Setelah kenyang
mengisap darah sebanyak mungkin, lintah itu akan menjatuhkan dirinya ke dalam
air. Bentuk tubuh lintah ini pipih, bersegmen, mempunyai warna kecokelatan, dan
bersifat hemaprodit. Pada musim kawin, klitelum akan keluar. Setelah terjadi
perkawinan, alat tersebut mensekresikan kokon untuk menyimpan telur dan sperma.
Dari tiga filum utama protostomes , hanya arthropoda dan
Annelida menunjukkan metamerism , pembagian tubuh menjadi segmen . Segmentasi
adalah menguntungkan selama pengembangan , di mana efisiensi yang lebih besar
diperoleh dengan membangun seluruh organisme dari modul identik. Pada orang
dewasa , aktivitas lokomotor ditingkatkan karena sifat independen setiap segmen
dan fleksibilitas yang diberikan oleh serangkaian panci tersegmentasi .
Segmentasi juga memberikan filum ini manfaat kelangsungan hidup . Karena banyak
segmen yang mirip dengan segmen lain dalam bentuk dan fungsi , kerusakan satu
atau beberapa segmen tidak selalu membahayakan fungsi tubuh .
Filum Annelida ( cacing tersegmentasi ) yang beragam , mengandung cacing tanah , lintah , dan cacing laut . Mereka semua triploblastic , bilateral simetris , dan eucoelomate , Selain itu , annelida menunjukkan dinding tubuh dengan lapisan kedua longitudinal dan melingkar otot ( yang, bersama dengan segmentasi yang disebutkan di atas , memungkinkan hewan ini cukup mobile) , saluran pencernaan lengkap, sistem saraf menunjukkan beberapa derajat cephalization , sistem peredaran darah tertutup , dan sistem ekskresi (berdasarkan nephridia ) .
Filum Annelida ( cacing tersegmentasi ) yang beragam , mengandung cacing tanah , lintah , dan cacing laut . Mereka semua triploblastic , bilateral simetris , dan eucoelomate , Selain itu , annelida menunjukkan dinding tubuh dengan lapisan kedua longitudinal dan melingkar otot ( yang, bersama dengan segmentasi yang disebutkan di atas , memungkinkan hewan ini cukup mobile) , saluran pencernaan lengkap, sistem saraf menunjukkan beberapa derajat cephalization , sistem peredaran darah tertutup , dan sistem ekskresi (berdasarkan nephridia ) .
Peranan annalida dalam kehidupan
:
a. Cacing tanah dapat
menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi
tanah.
b. Cacing palolo dan cacing
wawo dimanfaatkan masyarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan.
c. Lintah
menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.berperan sebagai detrivor di ekosistem
d.
bahan kosmetik dan obat (ada yang
memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati penyakit thypus)
e. bermanfaat dalam menggemburkan tanah
f. bernilai ekonomis karena dapat digunakan
sebagai bahan pakan ternak (Tubifex
g. lintah dapat digunakan sebagai pengobatan
alternatif
h. dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh
sebagian masyarakat maluku)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah
kami, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain, annelida merupakan hewan
avetebrata yang dapat hidup di berbagai tempat diantaranya air tawar, air laut,
dan daratan.Filum annelida terdiri dari cacing berbuku-buku.Annelida memiliki
sistem darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta
bercabang di setiap segmen dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain
cacing tanah dan lintah. Filum annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Polycaeta
(cacing berambut banyak), Oligachaeta (cacing berambut sedikit), dan
Hirudenia.Annelidanya misalnya cacing tanah memiliki peran diantanya
dapat menyuburkan tanah, makanan, dan menghasilkan zat hiruin.
Daftar Pustaka
Arfiati, D. dan Wijarni. 1984. Diktat
Avertebrata Air, Malang; Universitas Brawijaya.
id.wikipedia.org/wiki
0 comments:
Post a Comment