Sebagian besar orang ditakdirkan
berpasang-pasangan di dunia. Sebagian lainnya tidak.
Tapi mengapa begitu banyak orang
mengira dirinya pasti memiliki pasangan di dunia yang fana ini? Mereka terlalu sibuk
berlomba-lomba memperbaiki diri hanya untuk menarik perhatian lawan jenis yang
belum tentu datang. Menunggu jodoh dunia, mereka bilang.
Kalaupun kematian lah yang kita
jumpai lebih dulu, maka tanamkanlah dalam benak bahwa jika kita tak memiliki
jodoh di dunia, maka kita masih punya jodoh di akhirat. Itu adalah janji Allah.
Dan janji Allah itu pasti dan mutlak.
Lantas mengapa kita begitu sibuk
berbenah diri menjemput jodoh sementara di ujung sana kematian telah menunggu
untuk menjemput kita terlebih dahulu?
Alangkah baiknya jika penantian
akan jodoh itu kita imbangi dengan persiapan kematian yang dapat menjemput kita
kapan saja tanpa diduga-duga. Karena tidak ada kompromi dengan kematian.
Baiklah. Sungguh tak ada salahnya
kita mengharapkan pasangan halal yang akan menemani kita selama di dunia dan
memperbaiki diri untuk mendapatkan yang baik. Tetapi, jangan sampai kita
terlalu berharap ataupun terlalu sibuk untuk mendapatkan itu sehingga membuat
kita was-was dalam hidup. Belum lagi mengingat usia yang terbilang matang. Dan pertanyaan
orang-orang yang seakan mendesak untuk menyebar undangan pernikahan lebih
cepat. Menikahlah bukan karena desakan itu, menikahlah bukan karena tuntutan
orangtua, tapi menikahlah karena kamu telah siap dan sebagai pelengkap ibadah
kepada-Nya.
Perbaiki niatmu dengan selalu
mengingat kematian. Dengan begitu, hatimu tak lagi gusar menunggu si dia yang
tak tau kapan datangnya. Tak perlu dengar kata orang. Cukuplah kau atur
kebahagiaanmu sendiri selagi tidak menyakiti/merugikan orang lain.
Sungguh tulisan tentang kematian
ini bukanlah suara kekecewaan akibat kegagalan percintaan, ketidakpercaya
dirian, ataupun pertanyaan orang tentang pernikahan. Melainkan ini sebagai reminder/pengingat untuk diri sendiri
dan bagi siapa saja yang sedang membaca, bahwa hidup tak melulu tentang
percintaan dengan lawan jenis.
Masih ada orang yang harus kita
bahagiakan sebelum kita menikah. Ayah, ibu, adik, kakak, dan lainnya. Bahagiakanlah
mereka sebelum semuanya terlambat. Curahkanlah kasih sayangmu kepada mereka
yang dekat denganmu. Selagi mereka masih ada di dunia dan kau mampu untuk itu.
Kutuliskan ini bukan karena aku
lebih baik dari kalian. Bukan. Sungguh bukan. Tapi marilah saling mengingatkan.
Sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik. Bukankah persaudaraan menjadi begitu
indah ketika kita saling mengingatkan dalam kebaikan?
Aku telah melewati beberapa permasalahan
hidup yang mungkin tak pernah dialami oleh orang-orang seusiaku. Jadi cukuplah itu
menjadi alasan bagiku untuk lebih mendekat kepada Sang Pencipta dan
mengingatkan kalian tentang ini. Karena apapun permasalahanmu, Allah akan
selalu mempunyai jawaban terindah dan teradil untuk hidupmu. Percayalah itu.
Tiap manusia diciptakan untuk
memenuhi misi hidupnya masing-masing. Tidak ada manusia diciptakan sia-sia
tanpa misi. Dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang mampu menjalani misi itu
dengan susah payah dan akhirnya menggapai penghargaan atas misi yang telah
diselesaikan sebelum pada akhirnya ‘Game Over’ dalam kedamaian.
Tulisan ini kutujukan bagi siapa
saja mereka yang tengah sendiri dan gusar akan jodohnya di masa depan.
Bertahanlah dalam ketaatan
saudaraku.
Perbanyaklah doa. Sesungguhnya berdoa
itu seperti mengayuh sepeda. Semakin sering kau mengayuhnya, maka semakin cepat
kau sampai ke tujuan. Semakin sering kau memanjatkan doa, maka semakin besar
peluang doa kita terkabulkan. Allah tak mungkin membiarkan hamba-Nya yang
berdoa dan percaya pada-Nya.
Luangkanlah waktumu di sepertiga
malam untuk mengadu kepada-Nya. Ceritakanlah keluh kesahmu. Habiskan air
matamu. Mintalah kepada-Nya untuk dikuatkan bahumu agar sanggup menahan beban
dan cobaan hidup. Sungguh Allah merindukan hamba-Nya untuk menangis di sepertiga
malam. Karena manusia terindah adalah mereka yang menangis di malam hari, dan
menebar senyuman di siang hari.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh…
-sayanganandafitri-
1 comments:
Subhanallah..
Post a Comment