Friday, March 21, 2014

makalah reproduksi eukariotik

TUGAS MIKROBIOLOGI DASAR
REPRODUKSI EUKARIOTIK

Disusun oleh kelompok 3 :

1.     Azzalia Malika Shuffa                      135080500111005
2.     Akbar Hariyadi                                  135080500111018
3.     Abdul Wafi Maksum              135080500111027
4.     Uswanul Oktafa                                 135080500111030
5.     Moh Ali Hasan                                   135080500111037
6.     Hanifah Dwi Rahmawati                   135080500111039
7.     Sayang Ananda Fitri              135080500111044
8.     Khairini Anwar                                  135080500111046
9.     Julian Adi Pristiawan            135080500111049


Picture1.png

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Mikrobiologi Dasar ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Darius selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai reproduksi organisme eukariotik. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 

Malang, 25 September 2013 
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam masa pertumbuhan, semua makhluk hidup akan bertambah besar dan tinggi, karena sel-sel penyusunnya mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunanya disebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari pembelahan sel inilah kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifat induknya.
Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler), proses tersebut merupakan cara untuk menghindari dari kepunahan. Adapun pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), reproduksi sel bertujuan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel. Melalui pembentukan sel-sel gamet (sel kelamin), reproduksi sel merupakan cara makhluk hidup mewariskan sifat kepada turunannya.

RUMUSAN MASALAH
Ø  Bagaimanakah reproduksi pada organisme sel eukariotik ?

TUJUAN PENULISAN
Ø  Untuk mengetahui dan memahami tentang sistem reproduksi pada sel eukariotik


BAB II
PEMBAHASAN

Sistem Reproduksi Pada Sel Eukariotik
Reproduksi eukariota dilakukan melalui pembelahan sel, yang umumnya terjadi secara mitosis, yaitu proses pembelahan inti sel yang menyebabkan sebuah sel anak menerima duplikat setiap kromosom yang dimiliki sel induk. Pada kebanyakan eukariota terdapat juga reproduksi seksual, di antara sel haploid, yaitu sel yang hanya memiliki satu buah kromosom dari masing-masing pasang kromosom yang dimiliki sel induk yang melibatkan proses fusi inti sel (singami) dan pembelahan secara meiosis yang menghasilkan sel diploid, yaitu sel yang memiliki pasangan kromosom yang lengkap.

1.       Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi pada sel tubuh (somatis) dengan tujuan pertumb  uhan, pertambahan sel, dan regenerasi sel. Pada sel-sel meristematik hewan dan tumbuhan, pembelahan yang terjadi adalah pembelahan mitosis yang berguna untuk pertumbuhan. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang identic dengan induknya. Hal ini berarti sel haploid akan menghasilkan 2 sel haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2 sel diploid.
Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.
A.    Interfase
 






Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
B.     Profase




Pada tahap ini sentriosol bergerak ke ujung sel yang berlawanan dan disebut sebagai kutub. Sentriosol mempunyai 2 sentriol dan akan dikelilingin strands (helai) yang menyala dan disebut sebagai aster. Selain itu, Kromosom membentuk menjadi sinlinder dan berduplikat menjadi 2 kromatid. Setiap kromatid mengandung DNA dan protein serta melekat berpasangan pada sentromer. Pada tumbuhan, aster tidak ada, membrane nukleus hancur, seta kromosom memendek sehingga terlihat seperti batang.
C.     Metafase






Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.
D.    Anafase
 







Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang berbeda. Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel. Kromatid pada fase ini tidak disebut sebagai kromatid, tetapi kromosom tunggal.
E.     Telofase




Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow. Pembelahan sitoplasma ini biasa disebut sitokinesis.

2.       Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini memiliki sifat-sifat berikut.
·       Pembelahan berlangsung dua kali.
·       Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah 4 buah.
·                      Jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom induk, yaitu n (haploid).
·       Sifat sel anak berbeda dengan sel induknya.
·       Terjadi pada sel kelamin (sel gamet).
·       Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya mempunyai jumlah kromoson tetap. Pembelahan meiosis meliputi tahapan-tahapan berikut.

Pembelahan Meiosis I
a.     Profase I
Pada tahap ini terjadi lima proses.
1.     Liptoten
Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut.
·       Kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi ke- lihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti masih ada.
·       Filamen protein mulai terbentuk secara lateral dan kemudian melekat pada sentromer.
2.     Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut.
·       Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai ber- pasangan (sinapsis). Suatu prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer.
·       Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom homolog itu disebut bivalen.
·       Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut synaptinemal kompleks. Ternyata elemen lateral ini saling menarik dan melekatkan kromosom menjadi satu.
·       Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan kromosom bapak.
3.     Pakhiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut.
·       Kromosom makin pendek karena makin berpilin.
·       Masing-masing bivalen men- jadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
·       Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada hubungannya dengan pindah silang.


4.     Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi proses-proses antara lain:
·       pemendekan kromosom berlangsung terus;
·       mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
·       bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama;
·       synaptinemal kompleks kemudian terlepas dari kromatid.
5.     Diakinesis
Pada tahap diakinesis terjadi proses-proses berikut.
·       Pemendekan kromosom mendekati maksimum.
·       Kiasmata mendekati ujung dan jumlahnya makin berkurang.
·       Benang gelendong mulai terbentuk dan selaput inti mulai hilang.

                     Ilustrasi profase I.








b.     Metafase I
Pada tahap metafase I terjadi proses-proses berikut.
·       Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa benang melekat pada sentromer.
·       Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang metafase yang merupakan pasangan kromosom, bukan merupakan kromosom tunggal seperti pada metafase dari mitosis.
·       Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam hubungannya dengan kromosom yang berasal dari pihak ayah dan pihak ibu. Pengaturan kromosom pada metafase ini adalah akibat pengaruh genetik.
c.      Anafase I
c.Pada tahap anafase I terjadi tahap-tahap berikut.
·       Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan  bagian kromosom yang tertukar bergerak bersama di mana bagian itu baru saja melekat. Masing-masing kromosom sekarang mempunyai dua kromatid.
·       Pengaturan kromosom homolog dan perpindahannya ke arah kutub benang gelendong ini secara kebetulan dan merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan segresi dari Mendel. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog diberi simbol A dan a, maka gen-gen ini akan memisah ke kutub yang berlawanan. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog lain diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan memisah secara bebas.
d.     Telofase I
Telofase merupakan tahap yang terjadi proses-proses berikut.
·       Telah terjadi reduksi jumlah kromosom (haploid). Masing-masing kromo- som ini terdiri dari dua kromatid.
·       Tahap ini sangat berbeda-beda antara spesies satu dengan yang lain. Pada beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali, sedang pada yang lain tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi sintesis protein dapat berlangsung terus.

Pembelahan Meiosis II
Pada dasarnya tahap-tahap pembelahan meiosis II sama dengan pembelahan mitosis. Yang membedakan hanya waktunya saja. Jika sebelum pembelahan tidak terjadi redusi kromosom maka, pembelahan tersebut termasuk mitosis. Dan jika sebelum pembelahan tersebut terjadi redusi kromosom maka, pembelahan tersebut termasuk meiosis II.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
a.      Reproduksi eukariota dilakukan melalui pembelahan sel yang umumnya terjadi secara mitosis sel diploid.
b.     Pada kebanyakan eukariota terdapat juga reproduksi seksual, yang disebut meiosis yang menghasilkan sel haploid.

B.    SARAN
a.      Dalam tugas ini di harapkan pembaca dapat memahami apa yang kelompok kami sampaikan tentang reproduksi eukariota.
b.     Dalam pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat memanfaatkan nya dengan baik.
c.      Dan diharapkan makalah tentang eukariota ini, menjadi kan pembaca lebih memahami reproduksi eukariota.











                                                   DAFTAR PUSTAKA


Dasar-Dasar Mikrobiologi. 1986. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Kimball, John. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
P.A., Pelczar. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
www.wikipedia.com.




0 comments: